Senin, 01 April 2013

Awal Kehidupan Manusia Purba Di Indonesia



Awal Kehidupan Manusia Purba di Indonesia


Manusia purba hidup pada zaman Praaksara. Masa praaksara adalah zaman manusia belum mengenal tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan zaman nirleka, yang berarti zaman ketika tidak adanya tulisan (nir = tidak ada ; leka = tulisan). Manusia purba tidak meninggalkan bukti tertulis, maupun lisan, melainkan melalui jejak-jejak yang mereka tinggalkan, baik itu berupa fosil maupun artefak.
Tahap-tahap perkembangan keadaan alam dibagi atas zaman-zaman sebagai berikut.


1.      Arkaikum atau Azoikum (zaman tertua)

Zaman ini berlangsung kurang lebih 2500 juta tahun. Pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.

2.      Paleozoikum (zaman kehidupan tua)

Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Mulai ada tanda-tanda kehidupan, seperti: makhluk bersel satu (mikroorgannisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang belakang, jenis-jenis ikan, amfibi, dan reptile. Zaman ini juga disebut Zaman primer (zaman pertama)

3.      Mesozoikum (zaman kehidupan pertengahan)

Zaman ini juga dinamakan Zaman Sekunder (zaman kedua) berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Zaman ini berkembang berbagai jenis reptile, maka zaman ini disebut juga Zaman Reptil.

4.      Neozoikum atau Kainozoikum (zaman kehidupan baru)

Zaman ini berlangsung kurang lebih 600 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Zaman ini di bagi atas dua zaman, yaitu Zaman Tersier dan Zaman Kwarter.

a.      Zaman Tersier (zaman ketiga)

Zaman ini dibagi atas beberapa masa, yaitu; Paleosen, Eosen, Oligosen, Miosen, dan Pliosen.

b.      Zaman Kwarter (zaman keempat)

Zaman ini dimulai sejak sekitar 600.000 tahun yang lalu, dibagi menjadi 2 kala yaitu:

1)      Kala Pleistosen

Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada masa ini mulai muncul kehhidupan manusia purba. Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan di kutub utara. Zaman Interglasial adalah zaman di antara dua Zaman Es.

2)      Kala Holosen

Pada awal Kala Holosen, sebagian besar es di kutub sudah lenyap sehingga permukaan air laut naik lagi. Manusia purba lenyap dan mucullah manusia yang cerdas (Homo Sapiens) seperti manusia sekarang.





Manusia Purba di Indonesia

1.      Meganthropus Paleojavanicus

Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran, Lembah Bengawan Solo pada tahun 1936-1941. Meganthropus memiliki badan yang tegap dan rahang yang besar dan kuat. Merka hidup dengan cara mengumpulkan makanan.

2.      Pithecanthropus

Fosil Pithecanthropus merupakan fosil yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Pithecanthropus terdiri dari berbagai jenis, yaitu sebagai berikut.

a.      Pithecanthropus Mojokertensis
Fosilnya ditemukan oleh Von Koenigswald di Desa Perning, Lembah Bengawan Solo Mojokerto, Jawa Timur. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5  – 2,25 juta tahun yang lalu.

b.      Pithecanthropus Robustus
Fosilnya di Temukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald Pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo.

c.       Pithecanthropus Erectus
Fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1890. Makhluk ini hidup sekitar 1 juta-1,5 juta tahun yang lalu. Makhluk ini berjalan tegak dengan badan badan yang tegap dan alat pengunyah yang kuat.

3.      Homo
a.       Homo Soloensis
Ditemukan di Ngandong, Blora, Sangiran, dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933. Diperkirakan hidup sekitar 900.000 tahun – 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.

b.      Homo Wajakensis
Ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di Desa Wajak, Tulungagung. Makhluk ini mempunyai tinggi badan sekitar 130-210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg. Volume otaknya mencapai 1300 cc, dan hidup antara 40.000-25.000 tahun yang lalu. Makanannya sudah dimasak meskipun masih sangat sederhana.


Periodisasi Kehidupan Paling Awal di Indonesia

Kehidupan masyarakat palling awal di Indonesia oleh para ahli dibagi atas dua macam, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam. Zaman batu terdiri atas Zaman Batu Tua, Zaman Batu Madya, dan Zaman Batu Muda. Zaman Logam terdiri atas Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi.

1.      Zaman Batu
a.      Zaman Batu Tua (Paleotikum)
Berlangsung selama kala Pleistosen, dan berlangsung kurang lebih 600.000 tahun. Pada masa itu Zaman Glasial dan Interglasi dating silih berganti.

b.      Zaman Batu Madya
Berlangsung pada kala Holosen, dengan kebudayaan pada zaman ini berlangsung lebih cepat daripada zaman batu tua. Hal ini disebabkan karena pada zaman ini didukung dengan adanya manusia yang cerdas (Homo Sapiens), sehingga dalam waktu kurang lebih 20.000 tahun hinggga zaman sekarang, manusia telah mencapai tingkat kebudayaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan zaman Paleolithikum selama 600.000 tahun.

c.       Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Perkembangan kebudayaan pada zaman ini sangat maju dibandingkan dengan zaman-zaman sebelumnya. Peninggalan kebudayaan Zaman Neolithikum banyak terdapat di seluruh Indonesia, sehingga kebudayaan Neolithikum inilah yang menjadi dasar kebudayaan Indonesia sekarang.

d.      Megalitikum
Kebudayaan megalitikumm adalah kebudayaan yang utamanya menghasilkan bangunan-bangunan monumental yang terbuat dari batu-batu besar dan masif.

2.      Zaman Logam (Zaman Perunggu)
Kebudayaan Perunggu di Asia Tenggara menyebar ke Indonesia sekitar tahun 500 SM, dan kepandaian mengolah dan melebur logam diperoleh dari kebudayaan Dongsong (Vietnam). Meskipun pada zaman ini alat-alat dari logam banyak dibuat dan digunakan oleh manusia, namun alat-alat batu dan gerabah masih tetap ada dan dipergunakan.



5 komentar: